Itulah judul yang bisa aku buat setelah
aku mengalami pengalaman spesial yang aneh tetapi berarti karena masalah
sepele, yaitu kentut tidak pada tempatnya. Pengalaman ku ini bisa dikatakan
konyol tapi menyedihkan. Berawal mulainya Mid Semester 1, aku dan teman-temanku
semakin giat belajar bareng dengan mengadakan tutor di sekolah pada malam hari.
Kelasku tak lupa mengadakan tutor fisika tepatnya pada hari Senin 24 September
2012 di malam hari karena selasanya Mid yang dijadwalkan adalah fisika.
Aku pun memanfaatkannya dengan ikut tutor. Tutor
dijadwalkan jam 6, dan seperti biasa anak JB itu selalu tidak lepas dari kata
tidak tepat waktu ato tidak on time. Teman-temanku mulai berdatangan pada jam
setengah 7, dan setelah sampai itu tidak pada siap-siap belajar tetapi malah
disibukkan dengan berbagai kegiatan seperti ada yang ngobrol, ada yang ngajak
makan, ada juga yang maen kartu (capsa) , pokoknya tidak memungkinkan banget
buat belajar. Nah baru sekitar jam 7 pun, tutor di mulai, dan masi ada juga temanku
yang maen kartu di kelas pake rame ma triak triak lagi.
Nah saat itu aku dah mulai ngerjain
soal gitu, tapi aku ngrasa terngganggu sama temanku yang rame maen kartu, nah
aku berpikir dari pada aku tegur dan aku marahi pasti mereka malah semakin
marah, lalu aku punya ide untuk ngerjain mereka dengan memberikan peringatan
dengan cara memberikan suara kentuttku.Langsung aja aku mendekati mereka dan
aku duduk disebelah mereka dan lalu aku menaikkan salah satu kaki ku dan aku
akhiri dengan suara kentutku yang keras tapi tidak berbauu. Apa reaksi temanku
setelah aku kentuti ??? Tak disangka mereka malah menangkapku dan balas
mengusiliku. Tangan dan seluruh badanku dipegang, lalu ada yang menjitak aku
dan ada juga yang mengilikitik aku. Karna aku orangnya gelian, saat diilikiti
itu aku malah banyka bergerak dan berusaha menghindar, nah dari situ aku kayak
anak autis yang banyak gerak, dan Setan pun lewat pada saat itu, kepalaku
terbentur meja dan aku langsung jatuh. Seketika itu temanku pada diam, salah
satu temanku ada yang bilang “Ee ndase metu getihe”, nah denger perkataan itu
aku gak percaya, yang aku rasa hanya terbentur meja biasa aja dan mungkin hanya
benjol.
Lalu aku hanya memijati kepalaku dengan
tanganku, nah saat aku liat tanganku penuh darah aku kaget ma shock banget,
shitimewa sekali kepalaku berdarah sampe begitu banyakny bercocoran di ubin.
Teman-temanku langsung pada panik, ada yang mencari mobil ada juga yang cari
tissu ada juga yang mencari obat merah, yang aku pikir lucu itu kenapa orangnya
yang kesakitan seperti aku ini malah ditinggal, dan aku pun bangun dan jalan
kaki sendiri tanpa dibantu untuk masuk ke mobil. Kemudian aku langsung dibawa
ke Rumah Sakit, aku pun masih memasang wajah tertawa tanpa adanya rasa
kesakitan, temanku pun pada heran dengan aku ini, apakah hendra ini gak bisa
marah ??? Sampai di IGD, aku langsung diperiksa sama dokter, dokter nya pun
tanya begini “Ini bisa pendarahan kayak gii karna apa?” temanku pun menjawab
dengan segenap hatinya yang penuh kejujuran “Gara-gara kentut dok, teman saya
ini bercanda trus kita ganggu, eh malah kebentur meja”. Akupun jadi semakin
malu setelah dokternya bilang “ kok gak elit banget toh pendarahan karna
kebentur meja, paling gak kan kena kaca ato dinding”. Setelah diperiksa
akhirnya akupun harus dijahit kepalanya, jujur aja aku takut karna sebelumnya
belum pernah aku dijahit apalgi kepalanya.
Awalnya kepalaku dibersihin kotorannya
pake larutan obat aneh gitu, uhhh rasanya perih bangett, tapi tetep aja aku tahan
rasa perihnya, malukan masak aku nangis. Oh iya sebelum dibersihin, lengan
tanganku disuntik biar tau alergi apa gak dengan obatnya itu. Setelah
dibersihin kepalanya pun aku disuntik lagi, tapi dikepala dibagian yang
pendarahan itu, wooooo rasanya sakiiittt bangett deh. Tapi setelah dijahit
kepalaku jadi gak kerasa gitu dan langsung dijahit deh. Saat itu kepalaku
dijahit 4 jahitan dan saat dijahit malah tidak sakit ya karna udah dibius itu.
Kira-kira 20 menitlah waktu menjahit kepalaku, dan setelah itu untuk ke 3
kalinya aku disuntik, pertama tangan kedua kepala dan yang ketiga ini agak
fatal tempat disuntiknya, yaitu di pantat, ya disuntik dipantat anti tetanus.
Yah setelah disuntik dipantat akhirnya selesai sudah penyiksaan yang
sesungguhnya belum pernah aku alami itu.. Aku harus rajin kontrol dan ganti
perban dan yang terakhir adalah dilepasnya jahitan dikepalaku yang begitu
menyiksa daripada menjahit kepalaku. Intinya karna masalah sepele yaitu kentut
sembarangan aku jadi kena sial seperti cerita diatas, dan aku hanya berpesan,
“JANGAN KENTUT SEMBARANGAN YA !!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar