Tentang aku , hidupku , kisahku, ceritaku, keseharianku, kebiasaanku, pokoknya tentang AKU

Kamis, 19 Juli 2012

Tentang Aku dan Sepedaku

Bicara tentang sepeda banyak banget suka duka senang sedih yang pernah aku alami saat bersepeda. Mau yang suka senang ato duka sedih dulu ? keliatannya yang duka sedih dulu deh kayak pepatah berakit-rakit dahulu berenang-renang ketepian artinya yang bersakit-sakit dahulu baru bersenang-senang kemudian. Cerita sial ku saat bersepeda hampir dikatakan aneh dan konyol. Dimulai saat aku latihan naek sepeda, awalnya aku dibeliin sepeda roda empat sama bapakku, secara mudah akupun langsung bisa mengendarainya karna tinggal digenjot saja dan tidak bakalan jatuh.

Nah saat itu aku seneng banget, ibaratnya sepeda roda empat itu kaya atv lah. Nah setelah aku bisa naek sepeda roda empat , aku dibelikan sepeda roda tiga sama bapakku, prosesnya sih sama kaya waktu belajar naek sepeda roda empat, dengan mudahnya ato sepele aku bisa naek sepeda tersebut. Saat itu aku seneng banget naek sepeda, kemana-mana aku selalu naek sepeda. Hingga di umurku di 8 tahun aku masih saja naek sepeda kecil roda tiga, padahal teman-teman sebayaku sudah dengan handal dan lihai bisa naek sepeda roda 2. Nah dari situ aku sering di elu-elu (sok resmi) ato di ejeklah, gini katanya “Hen, mau sampe kapan kamu naek sepeda roda 3 ? mau sampai Sekolah ?” (padahal aku juga udah sekolah tepatnya kelas 2 SD). Dari ejekkan temanku aku jadi kepingin belajar naek sepeda roda 2. Kali ini aku merasakan sulitnya naek sepeda roda 2, awalnya aku naek sepeda roda 2 sambil bapakku memegangi bagian belakang sepeda agar aku tidak jatuh, saat dilepas sama bapakku berulang kali aku terjatuh, dan saat itu aku gembeng banget ato cengeng aku selalu nangis kalo jatuh. Karna aku juga belum bisa naek sepeda , aku kemana-mana jadi alu/enggan untuk naek sepeda roda 3 aku mending memilih untuk jalan kaki meskipun lebih capek tapi setidaknya tidak diejeklah ibaratnya aku mending memilih harga diri dari pada kecapekan fisik.
Usahaku tidak putus asa, aku smakin rajin ato giat untuk belajar, kondangnya aku mulai bisa maju jalan naek sepeda kira-kira 2 meter tapi setelah lebih dari jarak itu aku selalu jatuh. Aku berpikir kalo awal menggenjot sepeda aku selalu cepat maka aku bisa melaju dengan baik, nah dari situ aku berpikir gimana kalo aku belajar naek sepeda di jalanan yang menurun agar aku bisa stabil jalan terus agar tidak disetiap 2 meter aku tidak jatuh. Ide itu benar-benar aku coba, lokasinya tidak jauh-jauh dari rumahku, aku belajar sendiri saat itu karena bapakku pastinya kerja dan ibu ku malah asyik nonton tv kalo siang hari, tontonan terlaris saat itu adalah film bollywod alias india-india gitu, ibuku sangat gemar nonton film kayak gitu. Kembali ke topik sepeda, aku langsung membawa sepedaku ke lokasi ( dituntun) , saat au belajar pun aku juga melihat kondisi sekitar, aku melihat lokasinya sepi ato tidak, karena aku juga malu jika ketahuan sama teman ku baru belajar naek sepeda roda 2. Nah sampai di lokasi aku langsung duduk di jok sepeda, mengambil ancang-ancang untuk menggenjot pedal sepeda. Aku langsung menggenjot dan langsung jalan dengan mulus dengan kecepatan yang heboh lah ngebut. Nah aku berpikir caraku belajar naek sepeda ini sukses, aku jadi ketagihan dan berulang-ulang kali aku mengulanginya. Entah lagi sialnya, saat aku mencoba lagi di lokasi yang sama, aku kebablasan dan tidak bisa mengontrol sepeda dan rem yang aku tarik malah putus otomatis aku menabrak tembok rumah tetanggaku dan aku terjatuh sambil nangis”. Dari kejadian tersebut aku jadi sedikit trauma untuk belajar naek sepeda.
Lanjut cerita konyol bersepeda di jenjang SMP. Saat TK dan SD aku berangkat sekolah jalankaki karena lokasinya yang amat dekat dari rumahku tepatnya di bumijo. Namun berbeda saat SMP, lokasi SMP ku sangatlah jauh dari rumahku, aku bersekolah di SMPN 2 Yk lokasinya di samping persis gereja kiduloji depan tamanpintar, kalo dari malioboro masih keselatan. Nah di masa SMP aku memutuskan untuk berangkat sekolah naek sepeda ( ajar mandiri ). Kalo ke sekolah aku pasti mempunyai rute yang cepat dan enak untuk menuju sekolah. Rutenya adalah dari Tugu ke selatan melalui jalan mangkubumi lalu aku juga melewati malioboro masih ke selatan terus, baru sampai perempatan monumen serangan 1 maret baru ke timur. Kejadian konyol ku bersepeda di masa SMP terjadi saat aku pulang sekolah, aku melalui jalan malioboro, tau sendiri jalan malioboro itu ramainya seperti apa, di jalur khusus sepeda banyak sekali andhong yang mangkal disitu, ada juga becak dan itu membuat jalan semakin sempit. Para pejaln kaki pun seliweran alias asal lewat dan sembarangan menyeberang. Oh iya saat SMP aku dibelikan sepeda lagi sama bapakku, saat itu sepeda yang lagi ngtren adalah sepeda BMX, nah aku pun juga beli speda kayak gitu, yang unik ruji sepeda ku sangatlah banyak untuk memompa ban saja kesulitan, tapi aku senenglah dengan sepeda BMX ku. Kembali ke topik, dari sekolah menuju rumahku, aku naek sepeda dengan kencang , entah becak, andhong semua aku selip, aku seneng banget kalo menyelip orang lain karna aku ngerasa kaya pemilik ato penguasa jalan. Nah bodohnya, di jalan malioboro yang begitu semwarutnya aku masih saja ngebut. Akibatnya aku menabrak mbak-mbak muda remaja ya lumayan cantiklah hahaha... Salahnya berada pada mbaknya sendiri yang asal nyebrang dan tidak melihat jalan kalo aku  ngebut ( modus menyalahkan). Lucunya berada pada terjadinya tabrakan, pada saat itu mbaknya memakai rok panjang dengan kaos yang ngepres jadi keliatan sexy itu tertabrak dan yang pertama tertabrak adalah kaki dari mbaknya sendiri, mbaknya tertabrak dengan ban sepeda ku yang besar gitu, lalu saat tertabrak mbaknya jatuh dan lucunya rok nya itu malah terselempit ato terjepit pada ruji sepeda ku yang sangatlah banyak. Lalu warga sekitar pun berbondong membantu kami, rok yang dipaki mbaknya pun sulit dilepas, meskipun sudah dicoba untuk melepasnya secara tanganiah ( tangan).oh iya rok nya mbaknya itu pada sobek-sobek, huh jadi keliatan tambah sexy gitu, ada juga yang bolong.  Lalu setelah dirapatkan dan dipertimbangkan akhirnya rok  mbaknya di sobek, nah saat di sobek secara paksa , nyobeknya kebablasan sampai celana dalam mbaknya keliatan ( ssstttt sensor ). Waktu itu warga yang menolong malah bengong ngeliatin itu di mementum yang pas, dan malah ngacangi aku. Reaksi mbaknya pun langsung malu dan marah-marah gitu, lalu mbaknya maksa-maksa aku untuk mengganti rugi atas sobeknya rok tersebut. Tau sendiri sangu ato bekal sekolah aku hanyalah 5000 ribu per hari dan pada saat itu di dompetku hanya ada uang 15000 ribu, nah mau gak mau aku hanya bisa memberikan uang 15000 kepada mbaknya, dan tololnya adalah aku membelikan celana yang murah seharga pas 15000 dan kenapa aku tidak meminta uang dari mbak untuk setidaknya dapat celana yang lebih layak lah dan celana itu saja dapat murah karena aku pinter nawar. Saat aku tinggal beli celana, mbaknya pun menunggu sepedaku dengan rok yang sobek tapi sudah ditutupi gitu. Aku balik ke lokasi kejadian dan memberikan celana kepada mbaknya, celananya itu celana ¾ untuk cowok gitu. Dan setelah mbaknya ganti memakai celana, mbaknya kayak orang mau fashion tapi yang salah kostum. Dengan memakai sepatu model cewek, kaos ketat yang sexy, tapi gak nyambungnya di celananya yang sebenarnya buat cowok.
Nah itu storyku tentang aku bersama sepedaku, mungkin besok masih ada story tentang aku dan sepedaku entah suka duka susah senang dan sedih.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar